Nasional
Walkot Depok mengakui CFD Margonda Raya belum sempurna, akan dievaluasi
Menghadapi tantangan dalam perencanaan kota, Walikota Supian Suri berjanji untuk meningkatkan Hari Bebas Kendaraan di Depok; perubahan apa yang akan datang?

Saat kita menavigasi tantangan dalam pelaksanaan Car Free Day (CFD) di Jalan Margonda Raya, Wali Kota Depok Supian Suri dengan jujur mengakui bahwa infrastruktur kita saat ini belum memadai jika dibandingkan dengan Jakarta. Pengakuan ini menjadi dasar untuk memahami kompleksitas yang kita hadapi dalam berupaya menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih berkelanjutan.
Meskipun acara CFD telah dilaksanakan sebagai tahap percobaan pada 4 Mei 2025, dari pukul 06.00 hingga 09.00, jelas bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menyempurnakan inisiatif ini.
Salah satu masalah mendesak yang kita temui adalah pengelolaan lalu lintas. Selama percobaan, kami mengamati adanya kemacetan kecil, yang secara terbuka telah disampaikan permintaan maaf oleh walikota. Pengakuan ini mencerminkan komitmen terhadap transparansi dan keinginan untuk melakukan perbaikan.
Kita sangat penting untuk mengumpulkan umpan balik dari masyarakat, karena ini akan menjadi kunci dalam mengatasi kekhawatiran yang muncul selama acara tersebut. Dengan mendengarkan secara aktif pengalaman dan harapan warga, kita dapat lebih memahami kebutuhan mereka, yang pada akhirnya akan memandu kita dalam meningkatkan pelaksanaan CFD di masa mendatang.
Seiring dengan umpan balik tersebut, kita harus memprioritaskan peningkatan infrastruktur. Wali Kota Supian Suri telah menyatakan bahwa peningkatan ini diperlukan untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan kegiatan CFD ke depan.
Kita semua menginginkan kota yang maju dengan kebebasan bergerak, di mana jalan-jalan kita dapat dinikmati oleh pejalan kaki dan pesepeda tanpa gangguan kendaraan bermotor. Namun, mencapai hal ini membutuhkan pendekatan strategis dalam pengelolaan lalu lintas, memastikan bahwa kemacetan dapat diminimalkan sekaligus aksesibilitas dapat dimaksimalkan.
Melihat ke depan, sangat penting bagi kita untuk mengadopsi pola pikir kolaboratif. Melibatkan anggota masyarakat tidak hanya menumbuhkan rasa memiliki, tetapi juga mendorong solusi inovatif yang disesuaikan dengan konteks unik kita.
Kita dapat belajar dari keberhasilan dan tantangan kota-kota lain, menerapkan praktik terbaik sambil tetap menyadari nuansa lokal kita.
Kita bukan sekadar peserta dalam proses ini; kita adalah pemangku kepentingan di masa depan kota kita. Dengan komitmen terhadap evaluasi dan perbaikan berkelanjutan, kita dapat mengubah Car Free Day dari sebuah percobaan menjadi acara komunitas yang berkembang, yang mempromosikan lingkungan perkotaan yang sehat dan lebih hidup.
Bersama-sama, kita memiliki kekuatan untuk membentuk masa depan kota kita, memastikan bahwa setiap suara didengar dan setiap kekhawatiran ditangani. Mari kita sambut kesempatan ini untuk tumbuh dan bekerja menuju Depok yang lebih ramah pejalan kaki.
-
Lingkungan8 bulan ago
Peneliti Temukan Spesies Baru Kutu Air Raksasa, Dinamakan Darth Vader
-
Kesehatan8 bulan ago
Apa Saja Penyakit yang Dapat Diatasi dengan Mengonsumsi Air Kelapa Secara Rutin? Berikut 6 di Antaranya
-
Lingkungan8 bulan ago
Apa Itu Ikan Coelacanth Kuno yang Ditemukan oleh Nelayan di Gorontalo, Inilah Penjelasan Para Ahli BRIN
-
Olahraga8 bulan ago
Hasil Liga 1: Balotelli Cetak Gol di Injury Time, PSM Hindari Kekalahan
-
Nasional8 bulan ago
BERITA TERKINI: Rifky, Siswa SMPN 7 Mojokerto yang Hilang di Pantai Drini, Ditemukan Pagi Ini
-
Ragam Budaya8 bulan ago
Pelestarian Budaya Lokal – Usaha untuk Mempertahankan Identitas Nasional
-
Ragam Budaya8 bulan ago
Festival Budaya Nusantara – Merayakan Keberagaman Indonesia
-
Teknologi2 bulan ago
Kronologi dan Dugaan Penyebab Kebakaran Wuling Air EV di Bandung