Sosial
Tuntutan Buruh Saat Hari Buruh: Menyoroti Magang AI dan Eksploitasi Anak
Di balik perayaan Hari Buruh tersembunyi panggilan mendesak untuk keadilan melawan eksploitasi anak dan tantangan AI dalam dunia kerja. Apa yang dapat dilakukan?

Pada Hari Buruh, kita bersatu sebagai pekerja untuk menyuarakan tuntutan mendesak kita agar dilakukan revisi menyeluruh terhadap Undang-Undang Ketenagakerjaan, memastikan hak-hak kita menjadi pusat perhatian dalam proses legislasi. Hari ini bukan sekadar simbol; hari ini mewakili perjuangan kolektif kita untuk martabat, keadilan, dan masa depan di mana hak setiap pekerja dihormati.
Kita menuntut agar suara kita bergema di ruang-ruang kekuasaan, membentuk kebijakan yang melindungi mata pencaharian dan kesejahteraan kita.
Salah satu isu mendesak yang kita tangani adalah gelombang PHK massal baru-baru ini, yang meninggalkan banyak dari kita dalam situasi yang tidak pasti. Kita mengadvokasi pembentukan satu satuan tugas yang khusus menangani PHK ini, dengan fokus pada perlindungan keamanan kerja dan penyediaan sumber daya yang dibutuhkan bagi mereka yang terdampak.
Sangat penting bahwa kita, sebagai pekerja, tidak dibiarkan sendiri menghadapi ketidakpastian ini. Kita membutuhkan sistem yang mengutamakan stabilitas kita dan mendukung kita saat menghadapi krisis.
Keadilan upah menjadi aspek penting lainnya dari tuntutan kita. Kita menuntut upah yang adil dan mencerminkan biaya hidup. Sudah saatnya mengakhiri perjuangan untuk sekadar memenuhi kebutuhan.
Penyesuaian upah secara rutin harus menjadi praktik standar, memastikan penghasilan kita menghormati martabat dan kerja keras kita. Kita tidak hanya memperjuangkan angka-angka di slip gaji; kita memperjuangkan hak kita untuk berkembang dan bukan sekadar bertahan.
Kita juga harus menyoroti pekerja domestik yang sering terlupakan. Kontribusi mereka sangat berharga, tetapi mereka tetap terpinggirkan dan tidak terlindungi.
Kita mendorong ratifikasi Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumahan, yang akan menjamin hak dan manfaat hukum bagi anggota tenaga kerja ini. Saatnya kita mengakui pekerjaan mereka dan memastikan mereka memperoleh hak yang pantas mereka terima.
Selain itu, kita tidak bisa mengabaikan tantangan yang ditimbulkan oleh kecerdasan buatan di tempat kerja kita. Seiring perkembangan teknologi, pendekatan kita terhadap hak-hak pekerja juga harus berkembang.
Kita mengadvokasi solusi yang mendorong kolaborasi manusia dan mesin sekaligus menjaga pekerjaan kita. Kita perlu memastikan bahwa teknologi melayani kita, bukan sebaliknya, dan bahwa teknologi meningkatkan kondisi kerja kita, bukan menghambatnya.
Bersama-sama, kita mengangkat suara, menuntut perubahan, dan teguh dalam keyakinan bahwa setiap pekerja berhak mendapatkan rasa hormat, perlindungan, dan keadilan.
Pada Hari Buruh ini, mari kita terus berjuang demi masa depan di mana hak-hak kita bukan hanya diakui, tetapi juga dirayakan.
-
Politik2 hari ago
Pertanyaan tentang Pengangkatan Gibran, MPR Tegaskan Ketegasan terhadap Keputusan KPU
-
Politik2 hari ago
Ahli Hukum Konstitusi Mengungkapkan 3 Faktor yang Bisa Menggulingkan Gibran dari Jabatan
-
Ekonomi2 hari ago
Harga Emas Dikabarkan Akan Turun ke Level Ini
-
Ekonomi2 hari ago
Tarif Trump ‘Ambil Korban’ di Tiongkok, Pabrik Berhenti Produksi
-
Ekonomi16 jam ago
Harga Emas Dikatakan Akan Kembali Di Sini
-
Nasional2 hari ago
Jokowi Tiba di Indonesia Setelah Menghadiri Pemakaman Paus Fransiskus
-
Politik16 jam ago
Golkar Menyuggestikan Penggantian Kepala PCO untuk Hasan Nasbi Dapat Memahami Pemikiran Presiden
-
Nasional16 jam ago
Komisi X DPR Mengkritik Rencana Mengirim Siswa Bermasalah ke Barak Militer