Politik
Prabowo Mengambil Alih Isu 4 Pulau Aceh-Utara Sumatera
Menavigasi sengketa wilayah yang kompleks, tindakan tegas Prabowo Subianto di empat pulau dapat mengubah dinamika regional—apakah akan membawa perdamaian yang langgeng atau konflik yang berulang?

Sebagai Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah tegas terkait sengketa wilayah atas empat pulau yang dipersengketakan—Pulau Lipan, Pulau Panjang, Pulau Mangkir Gadang, dan Pulau Mangkir Ketek—dia bertujuan menyelesaikan konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun ini.
Langkah ini diambil setelah pertemuan penting dengan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, di mana mereka membahas kebutuhan mendesak untuk mempercepat penyelesaian masalah yang telah memicu keresahan masyarakat, khususnya di kalangan warga Aceh.
Keputusan untuk menempatkan penyelesaian sengketa wilayah ini di bawah kendali langsung Presiden menunjukkan pergeseran strategis dalam tata kelola pemerintahan, menegaskan pentingnya yurisdiksi yang jelas atas pulau-pulau tersebut.
Kementerian Dalam Negeri sebelumnya telah menetapkan pulau-pulau tersebut kepada Sumatera Utara melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 300.2.2-2138 pada bulan April 2025, sebuah keputusan yang menimbulkan kritik keras dari masyarakat Aceh.
Dengan langkah ini, Presiden Prabowo menunjukkan pengakuan terhadap kompleksitas tantangan pemerintahan yang diwakili oleh sengketa ini.
Kita harus memahami bahwa konflik ini bukan sekadar tentang tanah; melainkan menyangkut isu yang lebih dalam mengenai persatuan nasional dan otonomi daerah.
Pulau-pulau yang dipersengketakan ini menjadi simbol identitas dan kedaulatan bagi baik Aceh maupun Sumatera Utara.
Dalam menavigasi tantangan pemerintahan ini, kita menyadari bahwa penyelesaiannya membutuhkan lebih dari sekadar keputusan administratif.
Dibutuhkan dialog, pemahaman, dan komitmen untuk mengatasi keluhan sejarah dari kedua pihak.
Dengan keputusan akhir mengenai kepemilikan pulau-pulau ini yang diperkirakan akan diumumkan dalam minggu depan, urgensi situasi ini tidak bisa diremehkan.
Kedua daerah menginginkan kejelasan, dan sangat penting bahwa pemerintahan mendekati masalah ini dengan kepekaan dan keinginan tulus untuk rekonsiliasi.
Menyeimbangkan kepentingan Aceh dan Sumatera Utara tidak hanya akan menstabilkan klaim wilayah secara langsung tetapi juga membangun kepercayaan dan kerja sama di masa depan.
-
Politik1 minggu ago
Prabowo Senang Saat Kepala Polisi Menangkap Pesan Tentang Polisi Rakyat
-
Ekonomi1 minggu ago
Harga Emas Antam Hari Ini, 7 Juni 2025, Lebih Murah Rp 25.000. Cek Rinciannya Di Sini
-
Teknologi1 minggu ago
Mengantisipasi Penyalahgunaan, Google Menyediakan Watermark untuk Video AI Veo 3
-
Teknologi1 minggu ago
KDE Menyambut Pengguna Windows 10 yang Ingin Beralih ke Linux
-
Teknologi7 hari ago
Infinix HOT 60i Resmi Disertifikasi oleh Postel, Siap Masuk Pasar Indonesia
-
Ekonomi1 minggu ago
Crypto Whale Membeli 3 Altcoin untuk Minggu Pertama Juni 2025
-
Lingkungan1 minggu ago
Anggota DPR Minta Pihak Berwenang Bertindak Jika Ada Pelanggaran di Raja Ampat
-
Lingkungan1 minggu ago
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Hentikan Penambangan di Raja Ampat Sampai Nilai Rupiah Menguat