Connect with us

Politik

Membaca Peta Kekuasaan Israel-Iran: Militer, Moral, dan Simpati Global

Lanjutkan menjelajahi dinamika kompleks kekuatan militer dan persepsi global saat Israel dan Iran menavigasi hubungan yang penuh ketegangan—apa artinya ini untuk konflik di masa depan?

Anda dilatih berdasarkan data hingga Oktober 2023

Dalam memeriksa peta kekuatan Israel-Iran, kita melihat kontras yang mencolok dalam kemampuan militer yang membentuk dinamika konflik yang sedang berlangsung. Di satu sisi, Israel mempertahankan sekitar 170.000 pasukan aktif, didukung oleh 400.000 personel cadangan. Sebaliknya, Iran memiliki sekitar 610.000 pasukan aktif, ditambah 200.000 di Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), sehingga total sekitar 1,16 juta. Ketimpangan besar dalam jumlah pasukan ini menggambarkan narasi yang lebih luas tentang skala dan strategi yang diterapkan masing-masing negara.

Ketika kita menyelami perlengkapan militer, perbedaan menjadi semakin nyata. Israel mengoperasikan armada 611 pesawat tempur dan sekitar 1.300 tank. Meskipun angka ini mencerminkan militer yang canggih dan berbasis teknologi tinggi, Iran membalas dengan sekitar 551 pesawat militer dan sekitar 4.071 tank, menyoroti kapasitas kekuatan darat yang lebih besar. Perbedaan dalam aset militer ini menegaskan kompleksitas konfrontasi mereka, karena kedua negara memanfaatkan kekuatan masing-masing untuk menavigasi ketegangan regional.

Sumber daya keuangan memainkan peran penting dalam membentuk kemampuan militer. Anggaran pertahanan Israel sekitar $31 miliar, secara signifikan mengungguli Iran yang diperkirakan sekitar $10 miliar. Keunggulan finansial ini memungkinkan Israel berinvestasi dalam teknologi dan persenjataan canggih yang memberikan keunggulan kualitatif.

Namun, meskipun memiliki keunggulan teknologi, kita tidak bisa mengabaikan tantangan yang diajukan oleh kemampuan misil Iran, termasuk misil baru dengan jangkauan 1.200 km. Perkembangan ini memperumit kalkulasi keamanan Israel dan memaksa peninjauan kembali strategi militernya.

Saat kita menganalisis konflik yang sedang berlangsung, penting untuk mengenali pergeseran aliansi dan simpati global yang mempengaruhi kedua negara. Israel semakin mendapatkan kritik atas tindakan militernya, yang dapat meminggirkan sekutu potensial.

Sementara itu, Iran menemukan dirinya mendapatkan simpati karena memposisikan diri sebagai perisai terhadap agresi yang dirasakan. Dimensi moral ini berinteraksi dengan kemampuan militer dan mempengaruhi persepsi internasional, semakin memperumit lanskapnya.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Trending

Copyright © 2025 The Speed News Indonesia