Connect with us

Politik

Khotbah Iduladha, Anies Sebut Keruntuhan Dinasti Akibat Ketidaksetaraan

Mengungkap pelajaran dari sejarah, khotbah Iduladha Anies Baswedan memperingatkan tentang ancaman ketidaksetaraan terhadap masyarakat—solusi apa yang dapat kita terapkan untuk masa depan yang adil?

Ketidaksetaraan menyebabkan kejatuhan

Saat kita berkumpul untuk Iduladha pada 6 Juni 2025, khotbah Anies Baswedan di Masjid Agung Al-Azhar sangat menyentuh hati dan menyadarkan kita akan pentingnya menangani ketidaksetaraan internal demi kesehatan masyarakat kita. Ucapannya mengajak kita untuk merenungkan sebuah isu yang sering kali terlupakan: kesenjangan internal yang dapat menyebabkan keruntuhan sosial.

Mengacu pada analisis sejarah tentang dinasti oleh Ibnu Khaldun, Anies menyoroti bahwa peradaban terbesar biasanya runtuh bukan karena invasi dari luar, tetapi karena kelalaian terhadap ketidaksetaraan internal. Perspektif ini menantang kita untuk berpikir kritis tentang masyarakat kita sendiri.

Anies menegaskan bahwa ketidakadilan dan ketidaksetaraan bukan hanya konsep abstrak; mereka adalah ancaman nyata yang dapat merusak kesejahteraan bersama. Ia merujuk pada karya Khaldun, “Muqaddimah,” di mana disebutkan bahwa masyarakat akan melemah ketika ketimpangan berkembang biak. Dengan menekankan poin ini, Anies mengajak kita untuk meningkatkan kesadaran sosial—mengakui bahwa keberagaman dan ketidakadilan saling terkait dalam jalinan masyarakat kita.

Dalam khotbahnya, Anies mengajak kita untuk aktif memperjuangkan keadilan. Ia menyoroti bahwa niat baik saja tidak cukup untuk mewujudkan perubahan yang bermakna. Sebaliknya, kita harus terlibat dalam advokasi keadilan, mendorong akses yang merata terhadap sumber daya penting seperti pendidikan dan layanan kesehatan bagi semua warga negara.

Seruan ini sangat penting, karena menyuarakan tanggung jawab kita untuk memastikan tidak ada yang tertinggal. Kata-kata Anies mengingatkan kita bahwa kita harus waspada dalam meninjau struktur sosial yang mempertahankan ketidaksetaraan ini.

Tidak cukup hanya mengenali masalahnya; kita perlu mengambil langkah konkret untuk mengatasinya. Ia menantang kita untuk melihat lebih jauh dari lingkaran kita sendiri dan mempertimbangkan bagaimana tindakan—atau ketidakaktifan—kita mempengaruhi masyarakat yang lebih luas. Kita harus berupaya menciptakan masyarakat di mana setiap orang memiliki kesempatan yang adil untuk meraih keberhasilan, di mana hambatan sistemik dihancurkan, dan keadilan sosial bukan sekadar cita-cita, melainkan kenyataan.

Akhirnya, pesan yang disampaikan saat Iduladha ini sejalan dengan visi kita untuk masyarakat yang lebih adil. Saat kita merenungkan khotbah Anies Baswedan, marilah kita berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran sosial dan terlibat dalam advokasi keadilan, memastikan bahwa masa depan kita bersama adalah masyarakat yang adil dan penuh peluang untuk semua.

Bersama, kita dapat membangun masyarakat yang makmur dengan kedamaian dan kesetaraan.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Trending

Copyright © 2025 The Speed News Indonesia