Connect with us

Nasional

Proyek MRT Jakarta – Transformasi Transportasi Umum di Ibu Kota

Gabungan teknologi canggih dan desain modern, proyek MRT Jakarta menjanjikan perubahan besar; bagaimana dampaknya terhadap mobilitas kota? Temukan jawabannya.

jakarta mrt public transport transformation

Anda menyaksikan transformasi signifikan transportasi umum di Jakarta dengan proyek MRT. Inisiatif ini mengatasi kemacetan lalu lintas dan meningkatkan mobilitas perkotaan melalui jaringan rel sepanjang 27,8 km. Tahap 1 sudah beroperasi, sedangkan Tahap 2, yang direncanakan akan dibuka sepenuhnya pada tahun 2029, memperpanjang jalur dengan stasiun bawah tanah. Teknologi canggih memastikan keselamatan dan efisiensi dengan fitur seperti sinyal CBTC. Didanai oleh sumber pemerintah dan pinjaman JICA, proyek senilai $1,678 miliar ini mendukung pengembangan berorientasi transit. Dengan mengintegrasikan dengan sistem transportasi lainnya, proyek ini menjanjikan pertumbuhan perkotaan yang berkelanjutan. Jelajahi lebih lanjut untuk memahami dampaknya terhadap kemacetan dan konektivitas di kota.

Ikhtisar Proyek MRT Jakarta

jakarta mrt project overview

Proyek MRT Jakarta adalah inisiatif transformasional yang meningkatkan mobilitas perkotaan di kota ini. Proyek ini dirancang untuk mengatasi kemacetan lalu lintas Jakarta dan meningkatkan efisiensi transportasi umum.

Dengan total panjang 27,8 km saat selesai, proyek ini dibagi menjadi dua fase utama. Fase pertama sudah beroperasi, sementara Fase 2 memperpanjang sekitar 11,8 km dari Bundaran HI ke Ancol Barat. Fase ini mencakup dua segmen: Fase 2A, yang terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah sepanjang 5,8 km, dan Fase 2B, yang memiliki dua stasiun bawah tanah dan satu depo dengan total 6 km.

Teknologi canggih memainkan peran penting dalam proyek ini. Penggunaan sistem sinyal CBTC dan otomatisasi tingkat 2 memastikan peningkatan keselamatan, kenyamanan, dan keandalan bagi para penumpang.

Efisiensi perjalanan adalah manfaat utama, karena MRT bertujuan untuk mengurangi waktu perjalanan secara signifikan. Sebagai contoh, perjalanan dari Lebak Bulus ke Stasiun Kota diperkirakan hanya memakan waktu 45 menit. Integrasi dengan sistem transportasi massal lainnya, seperti jaringan busway, juga merupakan fitur utama yang mempromosikan konektivitas yang mulus.

Pendanaan adalah upaya kolaboratif yang melibatkan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan pinjaman sebesar USD 1,678 miliar dari Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk Fase 2.

Tahapan dan Rincian Konstruksi

Seseorang mungkin bertanya-tanya bagaimana proyek MRT Jakarta Fase 2 disusun dan rincian konstruksinya.

Proyek ini dibagi menjadi dua segmen utama: Fase 2A dan Fase 2B. Fase 2A melibatkan pembangunan tujuh stasiun bawah tanah yang membentang sepanjang 5,8 kilometer, sementara Fase 2B mencakup dua stasiun bawah tanah dan satu depot, dengan total panjang 6 kilometer. Kedua fase ini secara kolektif memperpanjang rute MRT menjadi 27,8 kilometer, dengan Fase 2A dijadwalkan selesai pada tahun 2027 dan Fase 2B pada tahun 2029.

Konstruksi stasiun bawah tanah dalam fase ini bervariasi dalam kedalaman, berkisar antara 17 hingga 36 meter. Kedalaman ini mengakomodasi lanskap urban padat Jakarta dan memastikan gangguan minimal terhadap infrastruktur permukaan.

Untuk meningkatkan efisiensi operasional dan keselamatan, proyek ini menggabungkan teknologi mutakhir seperti sinyal Komunikasi Berbasis Kontrol Kereta (CBTC) dan otomatisasi level 2. Teknologi-teknologi ini mendukung operasi kereta yang lebih presisi dan meningkatkan standar keselamatan.

Pekerjaan konstruksi untuk stasiun dan terowongan dilakukan secara bersamaan. Pendekatan ini mengoptimalkan jadwal pengembangan dan memastikan proyek tetap sesuai jadwal.

Struktur Keuangan dan Pendanaan

financial structure and funding

Memahami bagaimana proyek MRT Jakarta Tahap 2 dibiayai menawarkan wawasan berharga tentang kelayakan dan kemajuannya. Proyek ini mengandalkan struktur keuangan yang menggabungkan dana dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA).

Total alokasi untuk Tahap 2 mencapai USD 1,678 miliar. JICA, melalui Perjanjian Pinjaman No. IP 578, telah berkontribusi secara signifikan dengan mengalokasikan ¥70,021,000,000, yang mencakup pembangunan Tahap 1 dan Tahap 2.

APBD DKI Jakarta mencatat pengeluaran ini, dengan dana dikelola oleh Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD). Kebutuhan pendanaan yang diproyeksikan untuk seluruh proyek MRT adalah sekitar Rp 160 triliun.

Dengan potensi pembengkakan biaya, terdapat penekanan kuat pada manajemen keuangan dan pengawasan yang cermat untuk memastikan kesuksesan proyek.

Untuk Tahap 1, JICA memperpanjang pinjaman berjangka 30 tahun dengan suku bunga 0,25%. Menyelesaikan kekurangan anggaran dari Tahap 1, Tahap 2 memperoleh manfaat dari pinjaman berjangka 40 tahun yang lebih menguntungkan dengan suku bunga yang dikurangi menjadi 0,1%.

Perencanaan keuangan strategis ini menegaskan komitmen untuk memajukan infrastruktur transportasi publik Jakarta.

Garis Waktu dan Tonggak Pembangunan

Sejak konsepnya pada tahun 1985, proyek MRT Jakarta telah mengalami berbagai tahap perkembangan, menandai pencapaian signifikan di sepanjang jalan. Awalnya, kemajuan berjalan lambat, tetapi proyek ini mendapatkan momentum setelah dinyatakan sebagai prioritas nasional pada tahun 2005 oleh Presiden Yudhoyono. Keputusan penting ini membuka jalan bagi dimulainya konstruksi pada tahun 2010.

Fase pertama, sepanjang 15,7 km, memerlukan waktu hampir 25 tahun perencanaan sebelum operasi resmi dimulai pada 24 Maret 2019. Fase ini menandai langkah penting dalam mengubah lanskap transportasi publik Jakarta.

Ke depan, Fase 2 dibagi menjadi segmen 2A dan 2B. Peletakan batu pertama untuk Fase 2A terjadi pada tahun 2020, mencakup 5,8 km dan menampilkan tujuh stasiun bawah tanah. Awalnya dijadwalkan beroperasi pada Desember 2024, jadwalnya telah disesuaikan menjadi Maret 2025 karena penundaan yang tidak terduga.

Fase 2B, terdiri dari 6 km dengan dua stasiun bawah tanah dan sebuah depo, diharapkan selesai pada tahun 2029.

Melihat lebih jauh ke depan, Fase 3A sedang dalam tahap perencanaan, dengan peletakan batu pertama dijadwalkan untuk tahun 2024. Setiap fase berkontribusi dalam memperluas jaringan MRT Jakarta, menjanjikan peningkatan konektivitas dan kenyamanan bagi para penumpang.

Kemajuan Teknologi

technological advancement progress

Kemajuan teknologi memainkan peran penting dalam keberhasilan proyek MRT Jakarta, mengintegrasikan solusi modern untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi. Pengadopsian sistem sinyal Communication-Based Train Control (CBTC) sangat penting, karena memungkinkan otomatisasi tingkat 2. Sistem ini secara signifikan meningkatkan keselamatan dengan memberikan kontrol kereta yang presisi, mengurangi kesalahan manusia, dan mengoptimalkan interval kereta untuk efisiensi operasional yang lebih baik.

Selama konstruksi, Mesin Bor Terowongan (TBM) digunakan untuk bagian bawah tanah. Mesin-mesin ini sangat penting untuk meminimalkan gangguan permukaan dan meningkatkan keselamatan dalam operasi pengeboran terowongan, memastikan bahwa aktivitas permukaan Jakarta yang sibuk dapat berlanjut dengan gangguan minimal.

Keselamatan penumpang lebih diprioritaskan dengan pemasangan pintu layar peron di setiap stasiun MRT. Pintu-pintu ini mencegah kecelakaan di peron, memastikan lingkungan menunggu yang lebih aman bagi para penumpang.

Aplikasi seluler meningkatkan kenyamanan penumpang dengan memungkinkan pembelian tiket dan memberikan pembaruan layanan secara real-time. Integrasi dengan kartu perbankan elektronik menyederhanakan transaksi, membuat pengalaman perjalanan menjadi mulus dan efisien.

Untuk mempertahankan standar tinggi, penilaian kesiapan terus dilakukan. Penilaian ini memastikan bahwa sistem MRT memenuhi tolok ukur internasional untuk keselamatan, kenyamanan, dan keandalan, menjamin pengalaman transportasi umum kelas dunia bagi penduduk Jakarta.

Dampak pada Mobilitas Perkotaan

Dengan perpanjangan MRT Jakarta Fase 2, mobilitas perkotaan di kota ini akan mengalami peningkatan signifikan. Ekspansi ini akan memperluas jaringan MRT menjadi 27,8 km, mengurangi waktu perjalanan antara Lebak Bulus dan Stasiun Kota menjadi hanya 45 menit.

Anda akan menemukan bahwa peningkatan ini membuat perjalanan lebih cepat dan lebih nyaman, mendorong peralihan dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Dengan jarak stasiun sekitar 0,6 hingga 1 km, MRT memastikan bahwa transportasi umum dapat diakses dan nyaman bagi lebih banyak penduduk, meningkatkan mobilitas secara keseluruhan.

Integrasi MRT dengan sistem angkutan massal lainnya, seperti busway, menciptakan pengalaman transit yang mulus. Konektivitas ini berarti Anda dapat bergerak melintasi Jakarta dengan lebih efisien, mengurangi ketergantungan pada mobil dan mengurangi kemacetan lalu lintas.

Teknologi kereta api canggih, termasuk sinyal CBTC dan otomatisasi tingkat 2, memastikan bahwa MRT beroperasi secara efisien dan dapat mengangkut lebih banyak penumpang. Teknologi ini mendukung kapasitas dan keandalan yang lebih tinggi.

Selain itu, pendekatan pengembangan berorientasi transit dalam pembangunan stasiun MRT mengoptimalkan akses ke transportasi umum. Strategi ini tidak hanya memfasilitasi perjalanan yang lebih mudah tetapi juga berkontribusi pada pengurangan kemacetan, sehingga secara signifikan meningkatkan lanskap mobilitas perkotaan Jakarta.

Kesimpulan

Anda telah melihat bagaimana proyek MRT Jakarta mengubah mobilitas perkotaan, dengan setiap fase direncanakan dan didanai dengan cermat. Dengan mengadopsi teknologi mutakhir, kota ini menetapkan standar baru untuk transportasi umum. Ingat, "Roma tidak dibangun dalam sehari," dan proyek ambisius ini tidak berbeda. Saat tonggak pencapaian tercapai, Jakarta semakin mendekati sistem transit yang lebih efisien, menjanjikan perjalanan yang lebih lancar bagi jutaan orang dan membuka jalan untuk pengembangan perkotaan di masa depan.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Nasional

Polisi Mengungkapkan Kondisi Terburuk Korban Kebakaran Glodok Plaza: Menjadi Abu

Nampaknya, kebakaran Glodok Plaza meninggalkan dampak mengerikan bagi para korban, dengan beberapa di antaranya berubah menjadi abu, menimbulkan pertanyaan mendalam tentang keselamatan.

glodok plaza fire victims

Polisi telah melaporkan bahwa kebakaran di Plaza Glodok telah menyebabkan beberapa korban dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Delapan orang diklasifikasikan sebagai "tingkat empat" selama proses identifikasi, yang berarti mereka mengalami luka bakar parah dan hampir seluruhnya menjadi abu. Hasil yang tragis ini mempersulit upaya untuk mengidentifikasi korban di tengah kekacauan insiden tersebut. Komunitas mengalami gangguan emosional dan menghadapi tantangan berkelanjutan mengenai pemulihan finansial dan protokol keselamatan. Ada kebutuhan mendesak untuk peningkatan kesiapsiagaan darurat di kalangan usaha lokal dan dukungan untuk keluarga yang terdampak. Situasi ini menekankan pentingnya memahami dampak jangka pendek dan jangka panjang dari tragedi semacam ini.

Ikhtisar Insiden

Pada 15 Januari 2025, sebuah kebakaran dahsyat terjadi di Plaza Glodok, yang cepat melalap gedung tersebut dan memicu respons darurat besar-besaran.

Ratusan pemadam kebakaran terlibat dalam pertarungan sengit melawan si jago merah, menggunakan peralatan pemadam kebakaran canggih untuk mengendalikan bencana tersebut. Meskipun dengan segala upaya, masih banyak korban yang terjebak saat api menyebar tak terkendali di beberapa area plaza.

Beberapa individu berhasil dievakuasi, menyoroti urgensi respons terhadap kebakaran tersebut. Secara tragis, hasil akhirnya menunjukkan delapan kantong jenazah diterima di RS Polri Kramat Jati, dengan kondisi mayat "level empat", sangat rusak dan dalam beberapa kasus hanya tersisa abu.

Otoritas terus menyelidiki penyebab kebakaran, menekankan pentingnya pemulihan korban pasca bencana tersebut.

Tantangan Identifikasi

Dampak dari kebakaran Glodok Plaza menimbulkan tantangan signifikan dalam mengidentifikasi korban karena sifat kejadian yang kacau, yang diklasifikasikan sebagai bencana terbuka. Ketidakpastian mengenai jumlah korban memperumit situasi, dengan kemungkinan kasus individu yang tidak dilaporkan, seperti staf kebersihan, yang semakin mempersulit. Luka bakar yang parah, dikategorikan sebagai derajat 4, menghambat identifikasi visual, karena banyak jenazah hampir tereduksi menjadi abu.

Tantangan Deskripsi
Kurangnya Laporan Keluarga Banyak korban mungkin tidak tercatat.
Kondisi Sisa-sisa Luka bakar derajat 4 mengkomplikasi identifikasi visual.
Ketergantungan pada Data Antemortem Analisis forensik sangat penting untuk identifikasi.
Rekonsiliasi Berkelanjutan Belum ada identifikasi yang dikonfirmasi.

Identifikasi korban sangat bergantung pada analisis DNA dan masukan dari keluarga, di tengah kesedihan yang mendalam.

Dampak Komunitas

Kebakaran Plaza Glodok meninggalkan dampak mendalam pada komunitas, namun dampaknya meluas jauh melampaui kehancuran langsung yang terjadi.

Bisnis lokal mengalami penutupan yang merugikan, memicu gelombang stres emosional di antara keluarga yang terdampak oleh tragedi tersebut. Sebagai tanggapan, dukungan komunitas telah meningkat, dengan penyelenggaraan rapat-rapat untuk membantu mereka yang paling menderita. Pertemuan-pertemuan ini tidak hanya menawarkan bantuan finansial tetapi juga memupuk rasa solidaritas yang penting untuk pemulihan emosional.

Selain itu, insiden ini telah memicu diskusi kritis mengenai regulasi keselamatan kebakaran dan kesiapsiagaan darurat, menekankan perlunya protokol yang lebih baik di daerah berisiko tinggi.

Penyelamat pertama juga merasakan beban emosional, menyoroti kebutuhan akan sumber daya kesehatan mental untuk mendukung mereka dalam proses pemulihan.

Ketangguhan komunitas tampak jelas melalui tantangan-tantangan ini.

Continue Reading

Nasional

Polisi Temukan Tambang Emas Ilegal yang Beroperasi Selama 14 Tahun di Bandung, Kerugian Rp 1 Triliun

Tindakan polisi di Bandung mengungkap tambang emas ilegal yang beroperasi selama 14 tahun, menyebabkan kerugian Rp 1 triliun. Siapa yang bertanggung jawab?

illegal gold mine discovered

Otoritas di Bandung mengungkap operasi penambangan emas ilegal yang telah aktif selama 14 tahun, menyebabkan kerugian nasional yang diperkirakan mencapai Rp 1 triliun. Investigasi yang dipimpin oleh Unit Reserse Kriminal Polresta Bandung menunjukkan bahwa operasi tersebut menghasilkan pendapatan harian yang besar dan menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah. Tujuh individu, termasuk pemodal dan penambang, telah ditangkap, dengan penegakan hukum menyita emas, uang tunai, dan peralatan penambangan. Akibat dari praktik ilegal ini mengancam ekonomi lokal dan ekosistem, menyoroti kebutuhan mendesak akan tindakan regulasi. Situasi ini menegaskan masalah yang lebih dalam mengenai kesehatan komunitas dan stabilitas ekonomi. Informasi lebih lanjut sedang berkembang.

Tinjauan Operasi Ilegal

Operasi penambangan emas ilegal di Desa Cibodas telah berkembang selama 14 tahun, namun aktivitasnya telah menimbulkan kekhawatiran serius tentang degradasi lingkungan dan dampak ekonomi.

Operasi ini mempekerjakan metode penambangan ilegal, mengekstrak emas dari tanah hutan menggunakan bahan kimia berbahaya, yang secara signifikan mengganggu ekosistem lokal.

Komunitas menghadapi konsekuensi yang serius, karena operasi ini telah menyebabkan kerugian nasional sekitar Rp1 triliun, yang menggoyahkan perekonomian lokal dan mata pencaharian.

Pendapatan harian sekitar Rp200 juta menunjukkan keuntungan dari operasi tersebut, tetapi dengan harga apa?

Laporan lokal memicu penyelidikan, mengungkap jangkauan luas dari aktivitas ilegal ini.

Ketiadaan izin legal memperburuk situasi, menyebabkan kesehatan dan sumber daya komunitas terancam sambil berkontribusi pada siklus penghancuran lingkungan.

Penegakan Hukum dan Penangkapan

Otoritas melakukan tindakan keras terhadap operasi penambangan emas ilegal di Desa Cibodas, yang mengakibatkan penangkapan tujuh orang yang terkait dengan kegiatan ilegal tersebut.

Unit Pidana Penyidikan dari Polresta Bandung memulai penyelidikan setelah menerima laporan dari masyarakat, menekankan pentingnya keterlibatan lokal dalam menangani penambangan ilegal.

Di antara yang ditangkap adalah tiga pemodal dan empat penambang, semuanya menghadapi implikasi hukum serius di bawah Undang-Undang Pertambangan No. 3 tahun 2020.

Operasi tersebut menghasilkan penyitaan 400,3 gram emas, Rp143 juta dalam bentuk tunai, dan peralatan tambang.

Jika terbukti bersalah, para tersangka dapat menghadapi hukuman penjara hingga lima tahun dan denda hingga Rp100 miliar, menegaskan langkah penegakan hukum yang ketat terhadap penambangan ilegal di Indonesia.

Konsekuensi Ekonomi dan Lingkungan

Pertambangan emas ilegal di Bandung memiliki dampak ekonomi dan lingkungan yang luas yang melampaui keuntungan seketika.

Selama lebih dari 14 tahun, operasi ini menghasilkan pendapatan tahunan sekitar Rp72 miliar tetapi menyebabkan kerugian ekonomi hampir Rp1 triliun untuk negara. Omset harian sekitar Rp200 juta mencerminkan dampak ekonomi yang signifikan dari kegiatan yang tidak diatur ini.

Namun, keuntungan finansial ini diperoleh dengan biaya yang tinggi; metode yang digunakan melibatkan bahan kimia yang menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah, termasuk degradasi lahan dan deforestasi.

Praktik yang tidak berkelanjutan ini tidak hanya mengancam ekonomi lokal tetapi juga membahayakan stabilitas ekonomi jangka panjang di wilayah tersebut. Polusi dan kehilangan keanekaragaman hayati dari pertambangan semacam ini lebih lanjut menantang masyarakat lokal yang bergantung pada sumber daya alam, menyoroti kebutuhan mendesak akan regulasi.

Continue Reading

Nasional

Tersangka Penusukan Saif Ali Khan Ditangkap oleh Polisi India

Mohammad Shariful Islam Shehzad, tersangka penusukan Saif Ali Khan, ditangkap oleh polisi India, namun apa yang akan terjadi selanjutnya?

saif ali khan stabbing suspect arrested

Polisi India menangkap Mohammad Shariful Islam Shehzad, tersangka utama dalam insiden penusukan yang melibatkan aktor Bollywood Saif Ali Khan. Serangan tersebut terjadi di kediaman Khan di Mumbai pada dini hari tanggal 16 Januari, mengakibatkan enam luka tusuk yang membutuhkan intervensi medis darurat. Shehzad, warga negara Bangladesh yang tinggal dengan alias "Vijay Das," diduga melakukan percobaan perampokan selama penyerangan tersebut. Latar belakangnya menimbulkan kecurigaan, terutama karena ia sebelumnya dipekerjakan oleh agensi domestik. Polisi melakukan penyelidikan ekstensif, mengonfirmasi keterlibatannya dan menandai meningkatnya kekhawatiran atas keamanan selebriti di lingkungan yang makmur. Perkembangan lebih lanjut dalam kasus ini diharapkan.

Ikhtisar Serangan

Pada dini hari tanggal 16 Januari, Saif Ali Khan diserang secara kejam di kediamannya di Mumbai, mengalami enam luka tusukan. Insiden itu terjadi sekitar pukul 2 pagi, yang memicu perhatian medis segera yang mengarah pada operasi dan rawat inap.

Seorang pegawai wanita di rumah tersebut juga diserang, meningkatkan kekhawatiran tentang keamanan bagi mereka yang tinggal di lingkungan mewah. Meskipun terjadi kekacauan, anak-anak Khan, Taimur dan Jeh, tetap tidak terluka selama kejadian tersebut.

Serangan mengejutkan ini telah memicu kekhawatiran luas tentang motif di balik serangan tersebut dan kecukupan keamanan selebriti. Individu berprofil tinggi seperti Khan kini mempertanyakan keamanan mereka di lingkungan yang seharusnya aman, menyoroti kebutuhan mendesak untuk peningkatan tindakan perlindungan di komunitas selebriti.

Profil Tersangka

Mohammad Shariful Islam Shehzad, tersangka utama dalam insiden penikaman yang melibatkan Saif Ali Khan, adalah warga negara Bangladesh berusia 30 tahun yang masuk ke India secara ilegal.

Tinggal di Mumbai dengan nama samaran "Vijay Das" selama sekitar lima sampai enam bulan, Shehzad sebelumnya bekerja di sebuah agensi pembantu rumah tangga. Latar belakangnya yang mencurigakan menimbulkan kekhawatiran, karena ia diduga mencoba melakukan perampokan selama serangan tersebut, yang menyoroti sejarah kriminal yang potensial.

Menyusul kejadian tersebut, polisi Mumbai menangkapnya tidak lama setelah kejadian karena kedekatannya dengan tempat kejadian perkara. Meskipun dua tersangka lainnya ditahan, Shehzad tetap diidentifikasi sebagai pelaku utama, yang memperkuat penyelidikan terhadap motif dan aktivitas masa lalunya.

Tanggapan Penegakan Hukum

Meskipun terdapat kecaman publik setelah insiden penikaman yang melibatkan Saif Ali Khan, polisi Mumbai bertindak cepat untuk meluncurkan penyelidikan komprehensif.

Dalam waktu tiga hari, mereka menggunakan berbagai metode penyelidikan, melakukan lebih dari 70 jam penyelidikan untuk memastikan keamanan publik di lingkungan yang makmur.

Polisi menangkap Mohammad Shariful Islam Shehzad, tersangka utama, tidak lama setelah serangan karena kedekatannya dengan tempat kejadian.

Wakil Komisaris Polisi Dixit Gedam mengonfirmasi identitas Shehzad dan mencatat bahwa ia telah diperiksa sejak penangkapannya.

Awalnya, dua tersangka lainnya ditahan, tetapi fokus kemudian beralih ke Shehzad dan Aakash Kanojia, yang keterlibatannya dalam insiden tersebut masih dalam pengawasan.

Otoritas tetap waspada dalam mengatasi kekhawatiran masyarakat terkait keamanan.

Continue Reading

Berita Trending