Ekonomi
Rekor, Laba Bersih BCA Mencapai Rp 54,8 T Sepanjang 2024
Tahun 2024 mencatatkan laba bersih BCA mencapai Rp 54,8 triliun, namun apa yang mendorong pertumbuhan luar biasa ini? Temukan jawabannya di sini.
Pada tahun 2024, BCA mencapai keuntungan bersih rekor sebesar Rp 54,8 triliun, mencerminkan peningkatan yang kuat sebesar 12,7% dari Rp 36,4 triliun pada tahun 2023. Pertumbuhan ini didorong oleh total pendapatan operasional sebesar Rp 107,4 triliun, menunjukkan pertumbuhan tahunan yang solid sebesar 9,7%. Pendapatan bunga bersih meningkat menjadi Rp 82,3 triliun, sementara pendapatan non-bunga naik menjadi Rp 25,2 triliun, menunjukkan diversifikasi pendapatan yang efektif. Portofolio kredit secara keseluruhan meningkat sebesar 13,8%, menunjukkan permintaan yang kuat di berbagai sektor. Komitmen BCA terhadap keberlanjutan dan strategi pertumbuhan masa depan menempatkan mereka secara menguntungkan di sektor perbankan. Informasi lebih lanjut menanti mereka yang tertarik.
Sorotan Keuangan
Seiring BCA terus menunjukkan kinerja keuangan yang kuat, bank ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp 54,8 triliun pada tahun 2024, menandai peningkatan signifikan sebesar 12,7% dari Rp 36,4 triliun pada tahun 2023.
Pendapatan operasional total bank mencapai Rp 107,4 triliun, mencerminkan pertumbuhan yang solid sebesar 9,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Secara khusus, pendapatan bunga bersih naik menjadi Rp 82,3 triliun, menunjukkan peningkatan tahunan sebesar 9,5%.
Selain itu, pendapatan non-bunga mengalami pertumbuhan yang kuat sebesar 10,2%, total mencapai Rp 25,2 triliun. Meskipun ada biaya provisi sebesar Rp 2 triliun, BCA berhasil mempertahankan rasio kredit macet (NPL) yang terpuji sebesar 1,8%.
Angka-angka tersebut menegaskan komitmen BCA terhadap efisiensi operasional dan memperkuat posisinya dalam lanskap perbankan yang kompetitif.
Pertumbuhan Kredit Tinjauan
BCA mencapai pertumbuhan kredit yang signifikan pada tahun 2024, dengan portofolio kredit totalnya meningkat sebesar 13,8% year-on-year mencapai Rp 922 triliun.
Pertumbuhan ini mencerminkan tren ekspansi kredit yang menonjol di berbagai segmen pinjaman. Pinjaman korporat melonjak secara impresif sebesar 15,7% YoY, totalnya mencapai Rp 426,8 triliun, menunjukkan permintaan yang kuat dari bisnis besar.
Segmen kredit komersial juga tampil baik, meningkat sebesar 8,9% YoY menjadi Rp 137,9 triliun.
UKM mencatat tingkat pertumbuhan yang kuat sebesar 14,8% YoY, mencapai Rp 123,8 triliun, menyoroti peranan penting mereka dalam perekonomian.
Sementara itu, kredit konsumen naik sebesar 12,4% YoY menjadi Rp 223,7 triliun, didorong oleh permintaan yang berkelanjutan di berbagai sektor, menggarisbawahi posisi strategis BCA di pasar.
Keberlanjutan dan Strategi Masa Depan
Dengan penekanan yang meningkat pada keberlanjutan, BCA telah menyelaraskan praktik pembiayaannya untuk mendukung inisiatif ramah lingkungan.
Komitmen bank terhadap pembiayaan berkelanjutan terlihat melalui beberapa pengembangan kunci:
- Portofolio pembiayaan berkelanjutan mencapai IDR 229 triliun, menyumbang 24.8% dari total pembiayaan, meningkat 12.5% YoY.
- Pembiayaan untuk kendaraan listrik meningkat tajam sebesar 84.2% YoY, totalnya mencapai IDR 2.3 triliun.
- Penerbitan Pinjaman Terkait Keberlanjutan tiga kali lipat YoY menjadi IDR 1 triliun.
- Pinjaman Berisiko membaik menjadi 5.3%, mencerminkan peningkatan manajemen risiko.
Inisiatif-inisiatif ini menegaskan fokus BCA pada praktik ramah lingkungan dan menonjolkan dedikasinya terhadap masa depan yang berkelanjutan, memastikan bank tetap kompetitif sambil mendukung tujuan lingkungan yang lebih luas.