Teknologi
Komdigi Mengungkapkan Internet 100 Mbps yang Terjangkau Seharga Rp100 Ribu, Berikut Caranya
Dapatkan akses internet 100 Mbps yang terjangkau hanya dengan Rp100,000 per bulan—temukan bagaimana Komdigi mengubah konektivitas untuk komunitas kurang melayani di Indonesia!

Komdigi meluncurkan inisiatif menarik yang menawarkan internet 100 Mbps yang handal hanya dengan Rp100,000 per bulan! Layanan ini menyasar daerah yang kurang terlayani di Indonesia, dengan fokus pada koneksi yang terjangkau dan stabil. Dengan mengembangkan infrastruktur serat optik dan memanfaatkan pita frekuensi 1.4 GHz, kami meningkatkan akses internet untuk pekerjaan, pendidikan, dan rekreasi. Dengan pendekatan yang kompetitif, kami membuka jalan menuju Indonesia yang terhubung. Temukan lebih banyak tentang inisiatif ini dan dampaknya terhadap masyarakat lokal bersama kami!
Dalam dunia digital kita yang semakin berkembang, akses ke internet yang andal sangat penting, dan Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia (Komdigi) sedang berupaya untuk mewujudkannya. Mereka meluncurkan inisiatif untuk menyediakan layanan internet terjangkau dengan kecepatan 100 Mbps dengan biaya bulanan antara IDR 100.000 dan IDR 150.000. Ini adalah langkah signifikan yang ditujukan untuk meningkatkan keterjangkauan internet, terutama untuk pengguna rumah di daerah yang kurang dilayani.
Kita semua mengerti betapa pentingnya tetap terhubung, baik untuk pekerjaan, pendidikan, atau rekreasi, dan inisiatif ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan tersebut. Fokus dari inisiatif ini adalah pada layanan broadband tetap daripada jaringan seluler. Dengan memprioritaskan broadband, Komdigi mengakui pentingnya koneksi yang stabil dan cepat untuk rumah tangga.
Pendekatan ini tidak hanya akan membuat akses internet lebih terjangkau tetapi juga menyediakan opsi yang andal bagi mereka yang telah mengalami masalah konektivitas di masa lalu. Bayangkan dapat menonton acara favorit Anda, menghadiri meeting online, atau membantu anak-anak Anda dengan pekerjaan rumah online tanpa frustrasi buffering atau kecepatan yang lambat.
Untuk mendukung peluncuran ini, layanan internet akan menggunakan band frekuensi 1,4 GHz yang dialokasikan untuk Akses Nirkabel Berbasis Lebar Band (BWA). Ini berarti operator harus mengembangkan infrastruktur fiber optik yang diperlukan untuk memastikan penyampaian layanan. Sangat menarik untuk memikirkan bagaimana investasi dalam infrastruktur digital ini akan membuka jalan untuk Indonesia yang lebih terhubung, meningkatkan baik peluang individu maupun pertumbuhan komunitas.
Ke depan, ada lelang yang dijadwalkan untuk frekuensi 80 MHz pada Februari 2025. Perusahaan dengan lisensi jaringan beralih paket diundang untuk berpartisipasi, yang akan mendorong persaingan dan inovasi di pasar. Lanskap persaingan ini pada akhirnya harus mengarah pada layanan dan harga yang lebih baik bagi konsumen seperti kita.
Inisiatif ini adalah bagian dari strategi pemerintah yang lebih luas untuk meningkatkan peringkat internet Indonesia dalam ASEAN. Saat kita berupaya untuk pertumbuhan ekonomi dan transformasi digital, aksesibilitas internet yang ditingkatkan adalah kunci. Kita semua ingin kebebasan untuk mengakses informasi, berkomunikasi, dan berpartisipasi dalam ekonomi global.
-
Ekonomi1 minggu ago
Kantor Cabang Bank Ditutup Selama Sebulan, Kepala OJK Berbicara
-
Politik1 minggu ago
Menko Yusril mengatakan bahwa Hambali tidak akan diizinkan masuk ke Indonesia jika dibebaskan, mengapa?
-
Politik1 minggu ago
Mengapa Aceh dan Sumatera Utara Bersaing atas Empat Pulau?
-
Ekonomi1 minggu ago
Arah Baru dalam Harga Emas dan Transaksi Saham Utama BBRI
-
Politik6 hari ago
Penembakan Pertama oleh Iran, Rudal Haj Qassem Berhasil Menembus Sistem pertahanan Iron Dome Israel
-
Ekonomi6 hari ago
Harga Saham yang Dipilih untuk Perdagangan pada 16 Juni dan Target Harga Mereka
-
Politik6 hari ago
Penjelasan Terbaru dari Ketua MK Suhartoyo Mengenai Rumor Pemakzulan Gibran
-
Ekonomi1 minggu ago
Relief Pajak untuk Pembayaran Kendaraan di Jakarta Berlaku Mulai Hari Ini, Periksa Rincian Tagihan